Jumat 05 Dec 2014 04:01 WIB

Jatim Kekurangan Tenaga Pengawas Pendidikan

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Wakil Gubernur Saifullah Yusuf berfoto dengan seorang muslimat.
Foto: Antara
Wakil Gubernur Saifullah Yusuf berfoto dengan seorang muslimat.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Tenaga pengawas pendidikan di Jawa Timur masih tergolong minim. Daerah tersebut hanya memiliki 1.200 orang pengawas madrasah. Padahal, ada 18 ribu madrasah yang perlu diawasi. 

Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf mengatakan, informasi tersebut diperoleh dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim. Tak hanya pengawas madrasah, pengawas sekolah umum pun masih minim. Padahal, untuk memaksimalkan pengawasan, jumlahnya harus ideal.

"Jatim hanya punya 1.200 orang pengawas. Sedangkan jumlah madrasah yang harus diawasi sebanyak 18 ribu," kata Gus Ipul di Sidoarjo, Kamis (4/12).

Ketua Badan Musyawarah Pengawas Sekolah Madrasah Nasional, Riyanto mengatakan, masalah lainnya adalah tunjangan profesi pendidik (TPP) khusus para pengawas masih mengalami keterlambatan. Berbeda dengan guru PNS yang menggunakan sistem rekening.

Dalam kegiatan itu, kata dia, sejumlah persolan akan dibahas untuk disampaikan kepada pemerintah pusat sebagai bahan pertimbangan. Ia berharap para pengawas dapat menghasilkan rekomendasi dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan ke depannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement