Jumat 05 Dec 2014 12:23 WIB
Perppu Pilkada Langsung

Demokrat Kecewa Golkar Ingkari Janji

Rep: C89/ Red: Indira Rezkisari
Syarif Hasan
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Syarif Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua harian partai Demokrat, Syarif Hasan mengaku partainya sangat kecewa dengan kebijakan Golkar menolak Perppu Pilkada. Menurutnya itu adalah pelanggaran komitmen yang sudah ditandatangani bersama antara Demokrat dan Koalisi Merah Putih (KMP).

Syarif menyebutkan  posisi KMP sekarang bukan saja menolak Perppu. Tapi kembali memperjuangkan Pilkada lewat DPRD.

Mengenai kepastian sikap politik Demokrat saat ini, menurutnya sejak awal Demokrat tetap menjadi penyeimbang. Bukan bagian dari Koalisi Merah Putih ataupun Koalisi Indonesia Hebat.

"Sejak awal kami penyeimbang. Bukan KMP atau KIH," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jumat (5/12).

Syarif mengakui dalam mengambil sebuah kebijakan strategis partainya bisa sejalan dengan KMP maupun KIH. Seperti pada pembahasan UU MD3 yang lalu, kata dia, Demokrat bersama KMP. Sekarang pun saat menyikapi Perppu pemerintahan SBY, Demokrat sejalan dengan KIH.  Pada substansinya mendukung mekanisme Pilkada langsung dengan sejumlah perubahan.

"Kalau isu-isu tertentu bisa ke KMP atau KIH," ungkapnya.

Dalam kaitannya dengan Perppu, Syarif membantah partainya berpotensi menjadi anggota KIH yang merupakan kelompok pendukung pemerintah. Menurutnya selama kebijakan itu baik, pihaknya pasti mendukung. Namun kembali ia tegaskan, pilihan politik Demokrat tetaplah menjadi penyeimbang.

"Pokoknya kami penyeimbang. Bukan Oposisi. Bukan KMP Bukan KIH," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement