Sabtu 06 Dec 2014 18:50 WIB

Di Pengecer Harga Cabe Rawit Rp 300 Per Biji

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri
Seorang petani menyemprotkan obat antipenyakit ke tanaman cabe rawitnya di Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (4/2).  (Republika/Edi Yusuf)
Seorang petani menyemprotkan obat antipenyakit ke tanaman cabe rawitnya di Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (4/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Harga cabe rawit di Denpasar Bali, melonjak tajam, mencapai Rp 90.000 per kilogram. Bahkan di pedagang sayur mayur, cabe rawit dijual Rp 3.000 per bungkus yang isinya 10 biji, atau Rp 300 per biji.

"Iya kami menjualnya sudah bungkusan gitu Rp 3.000, isinya antara 10-11 biji," kata Sutiah, pedagang sayur di kawaan Busung Yeh Kauh, Denpasar.

Menurut perempuan asal Rogojampi, Banyuwangi Jawa Timur itu, kenaikan harga cabe rawit sudah dimulai sebulan lalu, dari sekitar Rp 25.000 per kilogram dan terus merangkak naik. Bahkan beberapa hari lalu, sebut Sutiah, harga cabe rawit sempat mencapai Rp 110.000.

Sutiah menyatakan tidak tahu secara persis, apakah kenaikan harga cabe terkait kenaikan harga BBM atau sebab lain. Namun sebutnya, kenaikan harga cabe rawit tidak diikuti kenaikan harga sayur mayur lainnya.

Yang ikut naik katanya, harga manisan dari sebelumnya Rp 500 per buah, kini jadi Rp 1.500 per buah. "Kalau harga sayur mayur lainnya tidak ada masalah," kata Sutiah.

Secara terpisah, Muammad Subur, pedagang bakso asal Malang mengatakan tidak memasalahkan kenaikan harga cabe rawit. Karena kata Subur, dia sudah menyiapkan cabe rawit untuk sambal dagangan baksonya sejak enam bulan lalu.

Subur mengaku saat harga cabe hanya Rp 15.000, dia sudah mengeringkannya dan kini tinggal menggiling untuk membuat sambal.

Petani cabe rawit, Ion Darsono mengatakan, dia baru bersemangat lagi menanam lombok setelah harga cabe rawit melangit.

Petani cabe rawit asal Tamanan, Kabupaten Bondowoso Jawa Timur itu, menyesal mengganti tanaman lombok lima bulan lalu dengan tanaman terong. Saat itu katanya, harga cabe rawit lagi anjlok hanya sekitar Rp 8.000 per kilogram di tingkat petani.

Namun belakangan, sejak cabe rawit mulai langka akibat musim panas, harganya meroket sampai Rp 54.000 per kilogram di tingkat petani.

Namun dia mengeluh, karena akibat musim panas, pohon lombok tidak tumbuh dengan subur dan buahnya jarang-jarang. "Buah cabenya sedikit, tidak seperti awal tahun," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement