REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito menilai, Partai Golkar sebagai partai yang telah memiliki banyak pengalaman seyogianya mampu mengelola konflik yang dimunculkan dari faksi-faksi yang ada.
Dengan perpecahan yang berkesinambungan, partai berlambang pohon beringin itu akan terus menerus mengalami pengurangan figur."Saya kira akan terjadi defisit figur yang juga mengakibatkan defisit organisasi," kata dia, Ahad (7/12).
Menurut Arie, hingga saat ini Musyawarah Nasional (Munas) yang dilakukan Golkar telah terbukti empat kali memunculkan partai sempalan baru, yakni Partai Hanura, Partai Gerindra, Partai NasDem, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).