Senin 24 Feb 2020 17:34 WIB

Definisi Orang Sukses Dinilai Miliki Kecerdasan dan Keimanan

Era industri 4.0 memang sedikit banyak menutup sejumlah lapangan kerja lama.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Keimanan/Ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Keimanan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR – Meski saat ini manusia Indonesia dihadapkan pada tantangan zaman dan globalisasi, namun hal itu harusnya dimaknai sebagai sebuah peluang. Kesuksesan menghadapi tantangan zaman itu perlu dilandasi dengan keimanan dan kecerdasan.

Ketua Yayasan Pendidikan Institut Agama Islam Nasional (IAI-N) Laa Roiba Nanat Fatah Nasir menyampaikan, era industri 4.0 memang sedikit banyak menutup sejumlah lapangan kerja lama. Namun demikian hal itu bukanlah sebuah ancaman bagi orang-orang yang beriman.

“Orang yang survive (dari tantangan zaman) ini adalah mereka yang memiliki kecerdasan dan keimanan,” kata Nanat kepada Republika di sela-sela acara Pelantikan Wisuda Sarjana dan Pascasarjana IAI-N Laa Roiba, di Bogor, Senin (24/2).

Dia menjabarkan, faktor sukses dalam menghadapi tantangan zaman pun harus diusahakan. Hal itu sebagaimana termaktub dalam Alquran Surah Ar-Ra’d penggalan ayat 11 berbunyi: “Innallaha la yughayyiru maa biqaumin hatta yughoyyiru ma bi anfusihim,". Yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri,”.

Untuk itu dia mengimbau kepada setiap umat untuk terus berupaya mengubah nasib hidup mereka. Dari yang kurang baik, menjadi nasib yang lebih baik lagi. Di bidang pendidikan dan ekonomi, dia menyebut, perubahan ke arah yang lebih baik dapat diupayakan dari jalur pendidikan.

Untuk itu dia berharap, ke depannya angkatan kerja di Indonesia dapat dipenuhi oleh lulusan-lulusan perguruan tinggi yang memiliki sensitivitas terhadap agama dan bangsa. Pihaknya pun bersyukur, selama 25 tahun perjalanan IAI-N Laa Roiba, terdapat 10 ribu lebih generasi alumni yang mampu dicetak.

“Berawal dari keterbatasan saat didirikan dulu, alhamdulillah kita mampu lahirkan 10 ribu alumni yang sekarang tersebar di berbagai lini. Berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan insya Allah berjiwa religi,” ungkapnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement