REPUBLIKA.CO.ID, KOLN -- Kenselir Jerman Angela Merkel terpilih kembali tanpa saingan Selasa (9/12) sebagai ketua partai Uni Demokratik Kristen (CDU) dalam kongres yang merayakan perannya sebagai pemimpin paling kuat di Eropa.
Dari konflik Ukraina hingga krisis finansial yang menghantam Eropa, Merkel mengatakan kebijakan-kebijakannya sebagai kepala kekuatan ekonomi terbesar Eropa memajukan keamanan dan stabilitas serta menghidupkan tanggung jawab Jerman di dunia.
Setelah pidato yang mendapat sambutan hangat selama 10 menit, para peserta memilihnya kembali untuk kedelapan kali dengan meraih suara 96,7 persen, suatu hasil yang ia sebutnya "kepercayaan penuh lewat pemungutan suara".
Namun hasil tersebut sedikit turun dari yang ia peroleh dalam pemungutan suara pada 2012.
Merkel, yang berkuasa hampir satu dekade, menyatakan bahwa Jerman dan para negara tetangganya di Uni Eropa memerlukan pertumbuhan ekonomi dan disiplin anggaran untuk menopang peran global di masa mendatang.
Merkel, 60 tahun, mengatakan Jerman di bawah pemerintahannya merupakan negara yang sejahtera dan terhormat, dengan dasar industri yang sukses, sosial yang kuat dan standar lingkungan hidup serta pengangguran yang rendah.
"CDU telah melakukan hal-hal baik bagi Jerman," kata dia. Namun ia mengingatkan jangan puas atas keberhasilan-keberhasilan yang diraihnya dan harus siap menghadapi tantangan masa depan.
Ini, katanya, mulai dari mendorong investasi untuk membangun jalan raya, jalur kereta api dan jejaring pita besar, untuk mendorong pergantian energi yang terbarukan dan mengatasi masyarakat yang menua secara cepat.
Merkel mengatakan masa depan Jerman terletak pada Eropa yang kuat dan bersatu dan memperingatkan bahwa krisis finansial yang hampir menenggelamkan eurozone yang belum sepenuhnya teratasi, bahkan hal itu di bawah kendali.
Beberapa hari setelah memberitahu Prancis dan Itali untuk berbuat lebih banyak agar keuangan publik mereka terkendali, Merkel mendesak lagi semua negara di Eropa untuk menghormati aturan-aturan yang sudah ditetapkannya sendiri untuk memberpoleh kepercayaan setelah krisis.
Desakan Berlin atas kekuatan-kekuatan ekonomi untuk mematuhi Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan Uni Eropa bukan masalah "Jerman cerewet", kata dia di hadapan sekitar 1.000 utusan pada pembukaan kongres dua hari di Koln, kota di bagian barat Jerman.
"Jika akhirnya kita gagal untuk mematuhi apa yang kita lakukan dalam krisis ini, maka kita akan mempertaruhkan kepercayaan," kata dia yang mendapat sambutan. "Dan itu tidak akan bagus bagi Eropa."