REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Mantan Kanselir Jerman Angela Merkel dianugerahi tanda kehormatan tertinggi Jerman. Sebagai bentuk penghargaan 16 tahun menjabat sebagai pemimpin perekonomian terbesar di Eropa.
Pemimpin perempuan pertama Jerman yang mundur Desember 2021 lalu dianugerahi Orde Jasa Republik Federal Jerman(Verdienstorden der Bundesrepublik Deutschland atau Bundesverdienstorden; disingkat BVO). Penghargaan ini diberikan Presiden Frank-Walter Steinmeier dalam sebuah upacara di Schloss Bellevue, Berlin, Selasa (18/4/2023).
Upacara itu juga dihadiri Kanselir Jerman saat ini Olaf Scholz, Presiden Komisi Ursula von der Leyen dan mantan pelatih tim nasional sepakbola Jurgen Klinsmann. Merkel membahas "banyaknya pengalaman baik" dalam politik.
Hanya dua mantan kanselir Jerman yang menerima penghargaan BVO. Kanselir pertama pasca Perang Dunia II, Konran Adenauer dan arsitek reunifikasi Jerman, Helmut Kohl.
Merkel memimpin Jerman selama krisis finansial dunia, krisis utang zona euro, dan pandemi Covid-19. Tapi ia dikritik sikapnya pada Rusia sejak Moskow menggelar invasi ke Ukraina tahun lalu.
Bulan November tahun lalu Merkel mengatakan ia ingin menyakinkan negara-negera Eropa berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum invasi ke Ukraina. Tapi hingga di akhir masa jabatannya ia tidak dapat mempengaruhi Rusia.
Aspek lain pemimpin Uni Eropa itu juga dikritik atas sejumlah kebijakannya. Termasuk membuka perbatasan Jerman pada pengungsi pada tahun 2015 dan menghentikan pembangkit nuklir secara bertahap.
Ketua partai Merkel, CDU saat ini, Carsten Linnemann menuduh Merkel melakukan 'kesalahan mencolok'. Pada stasiun televisi NTV, ia mengatakan keluar dari energi nuklir 'merupakan kesalahan saat itu, tanpa mengatakan bagaimana kami akan memasok diri kami dengan mandiri'.
Pada Oktober lalu Merkel mengatakan ia tidak menyesali kebijakan energi yang diambil pemerintahnya. Mantan sekut Merkel membelanya. Mantan Kepala Staf Kanselir Jerman Peter Atlmaier mengatakan pencapaian Merkel "telah diakui oleh jutaan orang di seluruh dunia."