Kamis 11 Dec 2014 05:00 WIB

Tony Blair tak akan Ditanyai Soal CIA

Rep: Satya Festiani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Former British prime minister Tony Blair, serves as special envoy for the Quartet on the Middle East.
Foto: En.wikipeadia.org
Former British prime minister Tony Blair, serves as special envoy for the Quartet on the Middle East.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris tengah didesak untuk mengungkapkan keterlibatannya dalam program interogasi CIA yang brutal. Namun, Mantan Perdana Menteri Inggris yang menjabat dari 1997-2007, Tony Blair, tidak akan diinterogasi mengenai hal tersebut.

Komite Intelijen dan Keamanan akan menginvestigasi mengenai keterlibatan Inggris. Investigasi akan fokus pada MI5, MI6 dan GCHQ. Sumber yang dekat terhadap komite tersebut mengatakan bahwa komite tidak akan menginvestigasi politisi.

"Penyelidikan bukan bertujuan untuk mempertanyakan keputusan politik," ujar sumber tersebut pada Telegraph, Rabu (10/12). "Tugas kami adalah untuk meminta pertanggungjawaban intelijen, bukan politisi," lanjutnya.

Dengan demikian, Blair dan menteri-menteri yang menjabat kala itu, seperti mantan Menteri Luar Negeri Jack Straw tidak akan ditanyai. Blair menolak berkomentar mengenai laporan tersebut.

Sebelumnya, Komite Intelijen Senat telah mempublikasikan ringkasan eksekutif mengenai interogasi keras yang dilakukan CIA. Laporan senat mengenai metode penyiksaan CIA menyimpulkan CIA menipu pejabat pemerintah dan masyarakat dengan mengatakan metode yang mereka lakukan telah menyelamatkan banyak nyawa.

Klasemen Premier League Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Liverpool Liverpool 11 9 1 1 21 15 28
2 Manchester City Manchester City 11 7 2 2 22 9 23
3 Chelsea Chelsea 11 5 4 2 21 8 19
4 Arsenal Arsenal 11 5 4 2 18 6 19
5 Nottingham Forest Nottingham Forest 11 5 4 2 15 5 19
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement