REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris tengah didesak untuk mengungkapkan keterlibatannya dalam program interogasi CIA yang brutal. Namun, Mantan Perdana Menteri Inggris yang menjabat dari 1997-2007, Tony Blair, tidak akan diinterogasi mengenai hal tersebut.
Komite Intelijen dan Keamanan akan menginvestigasi mengenai keterlibatan Inggris. Investigasi akan fokus pada MI5, MI6 dan GCHQ. Sumber yang dekat terhadap komite tersebut mengatakan bahwa komite tidak akan menginvestigasi politisi.
"Penyelidikan bukan bertujuan untuk mempertanyakan keputusan politik," ujar sumber tersebut pada Telegraph, Rabu (10/12). "Tugas kami adalah untuk meminta pertanggungjawaban intelijen, bukan politisi," lanjutnya.
Dengan demikian, Blair dan menteri-menteri yang menjabat kala itu, seperti mantan Menteri Luar Negeri Jack Straw tidak akan ditanyai. Blair menolak berkomentar mengenai laporan tersebut.
Sebelumnya, Komite Intelijen Senat telah mempublikasikan ringkasan eksekutif mengenai interogasi keras yang dilakukan CIA. Laporan senat mengenai metode penyiksaan CIA menyimpulkan CIA menipu pejabat pemerintah dan masyarakat dengan mengatakan metode yang mereka lakukan telah menyelamatkan banyak nyawa.