REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah melakukan pembagian dan koordinasi kerja dengan Djarot Syarif Hidayatullah, yang dipilihnya sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Sudah kita bicarakan, soal KRL, MRT, dan pembangunan Mall juga," ujar Ahok di Gedung Balai Kota, Kamis (11/12).
Ahok menjelaskan, untuk program pertama yang akan ia lakukan bersama Djarot adalah pembenahan sumber daya manusia (sdm) di lingkungan Pemprov DKI. "Kalau yang utama soal SDM, dia sudah tahulah," katanya.
Sementara Djarot mengaku siap untuk menjalankan program dari Ahok. Menurutnya untuk pembenahan SDM di lingkungan Pemprov DKI adalah perkara yang mudah. "Yang sulit itu merubah mindset, pola pikir pejabat DKI," jelas Djarot.
Djarot mengatakan saat ini pejabat di DKI sudah cukup bagus dalam bekerja. Namun, kata dia, para pejabat harus lebih berani dalam mengambil keputusan, bertanggung jawab dan harus mempunyai kreatifitas dan inovasi.
Seperti diketahui, Djarot akan segera dilantik menjadi wagub. Ahok memastikan mengusulkan nama mantan Wali Kota Blitar itu Kementerian Dalam Negeri. Surat berisi usulan sudah dikirim ke Kementerian Dalam Negeri sejak Selasa (2/12).
Keputusan itu diperkuat dengan surat pengajuan yang disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta Boy Bernardi Sadikin. Surat tersebut berisi keputusan Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan yang menunjuk Djarot sebagai pengganti Ahok.
Pelantikan Djarot saat ini tinggal menunggu surat dari Presiden Joko Widodo.