Kamis 11 Dec 2014 22:52 WIB

DAS Serayu Berstatus Siaga Satu?

Rep: eko widiyatno/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,

BANYUMAS -- Hujan deras yang terus menerus yang terjadi di wilayah Kabupaten Banjarnegara, tidak hanya menyebabkan bencana longsor dan tanah bergerak di berbagai tempat. Namun juga menyebabkan sungai Serayu meluap tinggi dan mengkhawatirkan. Ketinggian elevasi air Serayu di Waduk Jenderal Soedirman, mengalami peningkatan elevasi hingga 2 meter dari kondisi normal.

''Informasinya, pihak PT Indonesia Power pengendali waduk Mirca sudah membuka semua pintu air yang jumlahnya ada 4 pintu air. Hal ini menyebabkan adanya gelontoran air dari Serayu sebanyak 1.600 meter kubik per detik,'' jelas anggota Dewan Sumber Daya Air Jawa Tengah, Eddy Wahono, Kamis (11/12).

Terkait pembukaan seluruh pintu air Waduk Mrica dan juga pasokan air dari Sungai Klawing dan Sungai Sapi dari hulu di Purbalingga yang juga mengalami peningkatan debit, maka daerah di sekitar DAS dan jembatan Serayu di wilayah DAS Serayu wilayah Banjarnegara, DAS Serayu wilayah Purbalingga, dan DAS Serayu wilayah Kabupaten Banyumas ditetapkan dalam status bahaya Siaga I.

''Kita sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait di tiga kabupaten tersebut untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, limpahan air Sungai Serayu dari Waduk Mrican kemungkinan akan masuk wilayah Kabupaten Banyumas pada pukul 21.00. Terkait kondisi ini, hal-hal yang perlu diwaspadai adalah kondisi-kondisi jembatan yang membentang di atas Sungai Serayu dan juga kondisi di Bendung Gerak Serayu Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas.

''Ada tiga jembatan yang kita waspadai terkait dampak luapan Sungai Serayu. Antara lain, jembatan Serayu di Bukateja Kabupaten Purbalingga, jembatan Serayu di Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas, jembata Serayu di Desa Mandirancan Kecamatan Kebasen, dan Jembatan di Desa Rawalo Kecamatan Rawalo,'' katanya.

Sejauh ini, kondisi cuaca di Kabupaten Banyumas relatif tidak diwaanai hujan, meski mendung cukup tebal. Meski demikian, kondisi permukaan Sungai Serayu mulai mengalami peningkatan. Otoritas Bendung Gerak Serayu yang berfungsi sebagai pengendali air untuk sarana irigasi wilayah Kabupaten Cilacap, juga sudah membuka seluruh pintu airnya.

Sementara mengenai kondisi Serayu di wilayah hulu Kabupaten Banjarnegara, ketinggian air sudah menyentuh jembatan Sempol di Kecamatan Sigaluh, JembatanSingomerto-Madukara, Jembatan Parakan Canggah-Sered, Jembatan Rejasa. Beberapa lokasi wisata seperti area Serayu Adventur Singamerta juga tersapu banjir Ssngai Serayu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement