REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Disiplin FIFA memberi sanksi terhadap tiga klub Indonesia yakni Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, dan Persires Bali Devata karena membocorkan data informasi transfer yang sangat rahasia. Sekjen PSSI, Joko Driyono, mengaku akan segera menindaklanjuti putusan FIFA ini.
"Segera kita akan merespon keputusan ini dan akan meneruskan surat dari FIFA itu ke mereka. Saya juga tidak ingin mengaitkan pihak lain sebelum ada kejelasan pasti," kata Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono, seperti dikutip situs resmi PSSI.
Menurut Joko, penetapan sanksi tersebut lantaran FIFA menilai ada keteledoran atau kebocoran sistem TMS di klub terkait.
Seperti dikutip dari situs resmi FIFA, Persebaya dan Persires masing-masing disanksi denda 25.000 Franch Swiss (Rp 318 juta) karena mempublikasikan data FIFA Transfer Matching System (TMS) melalui akun Twitter.
Sedangkan PSIS Semarang harus membayar dengan 15.000 Franc Swiss (Rp 190 juta) karena mempublikasikan ulang isi Twitter tersebut dan mempublikasi surat rahasia yang dikirim TMS FIFA.
Ketiga klub itu juga mendapat surat teguran dan pemberitahuan mengenai sanksi tersebut pada Selasa (9/12). Sanksi tersebut terkait peraturan FIFA mengenai status dan transfer pemain.