Sabtu 13 Dec 2014 11:40 WIB

Sierra Leone Larang Pesta Natal

Pemakaman korban virus Ebola
Foto: VOA
Pemakaman korban virus Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Sierra Leone berencana melarang penyelenggaraan pesta dan perayaan lain selama libur Natal dan Tahun Baru serta meningkatkan upaya mencegah penyebaran Ebola di negara Afrika Barat yang mencatat angka paparan tertinggi itu.

Berdasarkan atas data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat, jumlah korban tewas akibat penyakit tersebut mencapai 6.583 orang di tiga negara Afrika Barat yakni Guinea, Sierra Leone, dan Liberia. Sementara, jumlah totalnya mencapai 18.188 kasus.

"Pemerintah akan menjaga agar warga tetap berada dalam rumah selama Natal, hari jualan diskon, dan Tahun Baru," kata Jarrah Kawusu-Konte, jurubicara kepresidenan Sierra Leone.

Ia mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah akan mengerahkan tentara di seluruh negara untuk menegakkan kebijakan itu, termasuk larangan untuk menyelenggarakan pesta dan perayaan lain.

"Kalau anda membuat pesta, risikonya sangat tinggi. Kami sangat khawatir untuk memutus rantai penularan melalui pesta dan perkumpulan-perkumpulan," kata Kawusu-Konte. Ia tidak menyebutkan tanggal pasti pelarangan itu akan diberlakukan.

Disamping larangan melakukan perkumpulan, otoritas Sierra Leone juga berencana meningkatkan respon Ebola di dalam dan sekitar ibukota Freetown. Langkah tersebut bertujuan mencegah peningkatan infeksi Ebola.

 

sumber : Antara/Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement