REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Pembangunan kantor Desa Melaya di Kabupaten Jembrana, Bali, dikabarkan menyedot dana hingga Rp1 miliar. Kantor desa ini memiliki dua lantai yang dilengkapi dengan ruang pertemuan.
Mengutip laporan kantor berita Antara, Perbekel atau Kepala Desa Melaya, Made Mara, menjelaskan biaya pembangunan kantornya tersebut berasal dari APBD Jembrana. Selain itu, dana lainnya berasal dari juga anggaran desa serta donatur yang dikerjakan bertahap sejak 2008. Sayangnya dalam laporan tersebut tidak dijelaskan secara detail mengapa bangunan sekelas kantor desa itu bisa menelan biaya tinggi.
Sementara itu Bupati Jembrana, Bali, I Putu Artha, saat meresmikan menyampaikan pesan agar pelayanan terhadap masyarakat harus terus ditingkatkan.
"Dengan kantor yang baru dan lebih nyaman seharusnya pelayanan kepada masyarakat lebih ditingkatkan. Jangan kantornya baru, tapi masyarakat mengeluhkan pelayanan dari aparat desa," katanya.
Bupati mengatakan, paradigma pelayanan birokrasi pemerintahan saat ini sudah berubah, yaitu sebagai pelayan masyarakat bukan sebaliknya minta dilayani. Dengan adanya persentuhan langsung dengan masyarakat, ia minta agar perbekel atau kepala desa beserta bawahannya siap setiap saat memberikan pelayanan.
"Bekerja di desa jangan berpatokan pada jam kerja, jika ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan mendesak, harus dilayani," ujarnya.