Ahad 14 Dec 2014 13:20 WIB

Kabupaten Sukabumi Klaim Surplus Produksi Beras

Rep: Riga Iman / Red: Esthi Maharani
  Pekerja memindahkan beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Selasa (30/9). (Republika/ Yasin Habibi)
Pekerja memindahkan beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Selasa (30/9). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemkab Sukabumi mengklaim dapat mencapai surplus produksi beras pada 2014 ini. Pasalnya, jumlah produksi beras melampaui dari jumlah kebutuhan kabupaten.

‘’Tahun ini kita mampu produksi sebanyak 945 ribu ton gabah kering giling (GKG),’’ ujar Bupati Sukabumi Sukmawijaya akhir pekan lalu. Jumlah tersebut setara dengan 640 ribu ton beras.

Padahal lanjut Sukmawijaya, jumlah kebutuhan beras Kabupaten Sukabumi hanya sebanyak 300 ribu ton. Sehingga Kabupaten Sukabumi mengalami surplus sebesar 340 ribu ton beras.

Sukmawijaya mengatakan, peningkatan produksi ini dibayangi dengan penurunan jumlah pendapatan para petani. Hal ini sebagai dampak kenaikan harga BBM yang berpengaruh pad biaya operasional penggunaan traktor.

‘’ Dulu petani menggunakan bantuan hewan untuk menggarap areal persawahan,’’ ujar Sukmawijaya. Namun, kini pengolahan alat pertanian menggunakan mesin traktor yang menggunakan BBM.

Dampakya kata Sukmawijaya, biaya operasional penggunaan traktor pascakenaikan harga BBM meningkat dibandingkan sebelumnya. Saat ini biaya pengolahan menggunakan traktor mencapai Rp 70 ribu per hari. Padahal, sebelumnya hanya Rp 40 ribu per hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement