Senin 15 Dec 2014 07:25 WIB

SOS: PSSI Sudah Cukup Tertekan

Rep: C61/ Red: Didi Purwadi
Apung Widadi (kanan)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Apung Widadi (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membentuk 'Tim Sembilan' tidak mendapat tanggapan yang positif dari PSSI. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Toni Apriliani, pun mempertanyakan fungsi 'Tim Sembilan' bentukan Kemenpora.

Pemerhati sepak bola sekaligus aktivis Save Our Soccer (SOS), Apung Widadi, menyatakan secara psikoligis PSSI sudah cukup tertekan.

''Hal tersebut akibat dari desakan masyarakat dan pemerintah yang mendorong perubahan, tranparansi serta akuntabilitas PSSI,'' kata Apung, saat dihubungi Republika Online melalui media sosial, Ahad (14/12). ''PSSI dipastikan akan mengeluarkan senjata andalan mereka yakni statuta FIFA.''

Apung mengatakan, kalau dugaan penyimpangan terhadap PSSI pasti banyak, mulai dari pendapatan hingga pengeluaran. Namun, inikan baru dugaaan dan perlu diaudit.

''Maka, jika PSSI tetap menutup diri dari masyarakat dan pemerintah, tentu dugaan penyimpangan tersebut semakin kuat,'' katanya.

Apung juga menyatakan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husein, memiliki janji terhadap pemerintah dan masyarakat pecinta sepak bola. Sebab, dulu visi dan misi Djohar adalah tranparansi di tubuh PSSI.

Namun, Apung menilai Djohar tidak pernah memenuhi janjinya tersebut. ''Dosa besar Djohar adalah bohong kepada masyarakat sepak bola,” tegas Apung.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement