REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Teknik PSSI, Pieter Huistra, menilai pembinaan usia muda di Indonesia masih bermasalah karena terkendala minimnya kompetisi serta belum maksimalnya infrastruktur pendukung.
"Saat ini kami sedang mengerjakan buku panduan. Kami harus mencari tahu, kira-kira apa saja yang bisa dilakukan sehingga bisa membantu perkembangan sepakbola Indonesia," kata Huistra di sela Workshop dan Diskusi "Sudah Kerja Apa PSSI? di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin.
Untuk itu, pria asal Belada itu berencana membuat buku panduan pembinaan usai muda serta akan mendorong pelaksanaan kompetisi usia muda di seluruh Indonesia, meski tantangan yang akan dihadapi tidaklah mudah.
Menurut dia, buku panduan yang dibuat direncanakan akan tuntas tahun depan. Selanjutnya, buku tersebut akan dibagikan kepada penggiat sepak bola di Indonesia. Hal ini dilakukan agar pembinaan usai muda mempunyai panduan yang tepat dan sesuai dengan peruntukan.
Selain membuat buku panduan, kata dia, pihak juga akan menggelat khusus untuk pelatih. Selain itu juga akan memberikan training kepelatihan kepada masyarakat dengan tujuan agar mereka bisa mengontrol latihan anak-anak dan komunitasnya.
"Bagi saya, menang di semua level usia adalah hal yang penting. Namun, cara untuk memetik kemenangan itu yang jauh lebih penting. Jangan sampai mencederai lawan. Kami menekankan sepakbola dengan gembira," katanya.