Selasa 16 Dec 2014 14:27 WIB

Kemenag Harus Tata Ulang Travel Umrah

Rep: CR02/ Red: Indah Wulandari
  Pengunjung sedang berada dalam pameran Internasional Haji dan Umroh di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (4/12).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Pengunjung sedang berada dalam pameran Internasional Haji dan Umroh di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (4/12). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Kasus jamaah umrah yang terlantar di Bangkok, Thailand harus menjadi perbaikan sistem monitoring Kementerian Agama terhadap travel penyedia layanan haji dan umrah.

"Harus ada penataan ulang pada travel-travel yang menyediakan pelayan haji dan umrah agar lebih baik lagi," kata komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) KH Samsul Maarif, Selasa (16/12).

Kemenag, ujarnya, harus menindak tegas dan memberikan sanksi terhadap travel yang tidak memiliki izin resmi. Sedangkan bagi travel yang telah memiliki izin resmi harus sering ditinjau kembali.

"Banyak travel ‘nakal’ yang memanfaatkan travel resmi berizin untuk mencari keuntungan semata," kata Samsul.

Selain itu, mereka harus dimotivasi agar meningkatkan kualitas pelayanan umrah sehingga pengawasannya lebih baik.

Sebelumnya, sebanyak 240 jamaah umrah yang diberangkatkan menggunakan maskapai Thailand, Business Air terlantar karena tidak dapat melanjutkan penerbangan.

Mereka terdaftar di tiga Perusahaan Penyelenggaraan Ibadah Umroh (PPIU). Sebanyak  110 jamaah terdaftar ke PPIU Sanabil Bandung, 85 jamaah terdaftar ke Mustaqbal Cirebon, dan 45 jamaah terdaftar ke Babur Rahman Condet-Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement