Jumat 19 Dec 2014 18:11 WIB

Fahri Sebut Tradisi Golkar Tidak Bikin Maju

Rep: C89/ Red: Indira Rezkisari
Fahri Hamzah
Foto: antara
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan tanggapannya tentang doktrin Partai Golkar yang harus selalu bersama pemerintah. Menurutnya itu tradisi lama. Sehingga dalam hal ini, jika Golkar berperan sebagai penyeimbang bukanlah suatu kesalahan bagi partai berlambang pohon beringin ini.

"Itu tradisi lama. Di luar pemerintahan juga bagus. Jadi lebih siap siaga dan hati-hati kan," kata Fahri di kompleks parlemen, Jumat (19/12).

Ia menjelaskan secara terminologis, tidak ada oposisi dalam sistem demokrasi di Indonesia. Itu hanya berlaku  dalam sistem dwi partai, di mana partai yang menang otomatis menjadi pendukung pemerintah. Sementara yang kalah akan berada di luar.

Fahri mengungkapkan jika Golkar berada di luar pemerintahan pada saat sekarang, itu menjadi suatu hal yang baik bagi bangsa ini. Yang bisa mengawal setiap kebijakan. "Itu bagus bagi bangsa," ungkapnya.

Fahri juga membantah jika berperan sebagai penyeimbang, berarti membuka peluang untuk memakzulkan pemerintah. Dalam hal ini, Ia menegaskan sebagai kader PKS yang adalah bagian dari KMP bersama Golkar, tidak ada niatan untuk menjatuhkan pemerintah. Saat menjalankan peran sebagai penyeimbang.

"Survei membuktikan dan kita tidak akan jatuhkan pemerintah kalau tidak berbuat salah. Belum ada sejarah pemakzulan di Indonesia," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement