REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Mesir akan membuka kembali penyeberangan perbatasan Rafah dengan Gaza Ahad (21/12). Pembukaan itu untuk kedua kalinya dalam dua bulan guna memungkinkan mereka yang terdampar di Mesir bisa memasuki wilayah Palestina, kata para pejabat.
Rafah adalah satu-satunya titik akses ke Jalur Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel. Persimpangan itu ditutup oleh Mesir pada akhir Oktober setelah pemboman mematikan di Semenanjung Sinai, pembukaan kembali sebentar di akhir November untuk memungkinkan warga Palestina yang terjebak di Mesir untuk kembali ke negerinya.
Polisi Ali al-Azazi mengatakan kepada AFP bahwa operasi serupa akan dilakukan Ahad dan hanya untuk dua hari. "Mesir akan membuka Rafah Ahad dan Senin untuk memungkinkan mereka yang terdampar di sisi Mesir untuk pergi ke Gaza," katanya.
Lebih dari 3.500 warga Palestina terdampar ketika Mesir menutup penyeberangan itu setelah serangan bunuh diri menewaskan 30 tentara di Sinai Utara pada 24 Oktober, kata PBB bulan lalu. Namun tidak segera jelas berapa banyak dari mereka masih terdampar.
Banyak warga Palestina yang melakukan perjalanan melalui Rafah adalah mahasiswa menuju ke universitas-universitas di Mesir atau di luar itu, atau pasien yang membutuhkan perawatan medis yang tidak tersedia di Gaza.