REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menanam bawang merah ternyata cukup menjanjikan sebagai usaha di bidang pertanian di DI Yogyakarta. Pasalnya berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta, usaha tanaman bawang merah di DIY menghasilkan untung yang cukup besar dibandingkan usaha tanaman lainnya.
Kabid Statistik Produksi BPS Yogyakarta Muhammad Lausepa mengatakan, total biaya produksi untuk usaha tanaman bawang merah untuk sekali masa tanam dalam satu hektar lahan adalah Rp 76,4 juta. Biaya produksi tanaman bawang merah ini paling besar adalah untuk benih sebanyak 36,52 persen dari ongkos produksi.
Selanjutnya 33,30 persen untuk upah pekerja dan sewa lahan 8,08 persen. Meski begitu hasil produksi yang diperoleh sangat besar yaitu Rp 102,4 juta untuk satu hektare lahan per satu musim tanam.
"Keuntungannya mencapai 30 persen lebih. Ini cukup menjanjikan untuk usaha dibidang pertanian," katanya saat paparan pers hasil survei ongkos produksi usaha di DIY 2014 di kantor BPS setempat, Selasa (23/12). Survei sendiri dilakukan di lahan usaha milik petani DIY selama 2014.
Selain bawang merah, usaha tanaman cabe rawit juga sangat menjanjikan untuk dikembangkan di DIY. Berdasarkan survei, ongkos produksi per satu hektare lahan sekali musim tanam dan dipanen sendiri sebanyak Rp 53,2 juta. "Biaya produksi ini paling besar ada di upah pekerja sebesar 61,16 persen dari total biaya," ujarnya.
Menurutnya, selain upah pekerja biaya produksi terbanyak juga berada di pemanenan dan pemeliharaan yang mencapai 22,21 persen dan 13,15 persen. Meski begitu nilai produksi tanaman usaha cabe rawit di DIY sekali musim tanam per hektarnya mencapai Rp 76,4 juta. "Untungnya cukup besar juga, bisa jadi alternatif usaha lain di bidang pertanian," katanya.
Hal tersebut berbeda dengan usaha tanaman cabe merah besar. Keuntungan usaha tanaman cabe merah besar di DIY lebih sedikit dibandingkan cabe rawit. Berdasarkan survei BPS, ongkos produksi usaha tanaman cabe merah besar sekali musim tanam untuk satu hektare lahan mencapai Rp 67,5 juta. Sementara hasil produksinya mencapai Rp 79,3 juta. Keuntungan yang didapat lebih banyak usaha tanaman cabe rawit.
Sementara kata dia, jika dibandingkan dengan usaha tanaman padi maka hasilnya jauh. Total biaya tanaman padi sekali musim tanam dengan luas lahan satu hektare mencapai Rp 13,7 juta. Dari jumlah tersebut 52 persennya habis untuk upayh pekerja. Nilai produksi tanaman padi dalam satu hektarnya pun hanya Rp 17,5 juta. Dari segi keuntungan cukup sedikit dibandinghkan tanaman lainnya.