REPUBLIKA.CO.ID, CONAKRY -- Tim nasional yang diterpa wabah Ebola, Guinea, menyiapkan tim mereka di Maroko untuk berlaga di turnamen Piala Afrika setelah negara itu memutuskan tidak bersedia sebagai tuan rumah karena khawatir dengan virus wabah mematikan itu.

Federasi Sepak Bola Guinea menyatakan, Rabu, tim mereka dengan pemain yang berdatangan secara eksklusif dari berbagai klub Eropa, akan melawan tim di bawah usia 23 tahun di Ell Jadina, Maroko, pada 10 Januari dan tim lain yang akan tampil di Piala Afrika, Senegal, di Casablanca tiga hari kemudian.

Tim itu kemudian berangkat ke Equatorial Guinea, yang akan menjadi tuan rumah bagi 16 tim kejuaraan benua itu, setelah Maroko yang pertama kali minta ditangguhkan dan kemudian dicoret sebagai tuan rumah turnamen.

Guinea merupakan satu dari tiga negara yang bertanding di final yang terkena wabah Ebola - sedangkan lainnya Mali dan Senegal tapi sudah diisolasi dari insiden itu.

Dilaporkan ada sekitar 2.571 korban di iGuinea, menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia. The death toll from Ebola in West Africa has risen to 7,573.

Guinea, yang diterpa wabah itu setahun lalu, dilarang sebagai tuan rumah babak penyisihan kompetisi yang dimulai September hingga November karena Ebola, sehingga tim nasional mereka memainkan laga "kandang" di Casablanca.

Pada pertandingan babak final yang dimulai 17 Januari, Guinea bertanding di Grup D bersama Kamerun, Pantai Gading dan Mali.

Ikuti Whatsapp Channel Republika