Jumat 26 Dec 2014 12:10 WIB

Beredar Video Ancaman ISIS, Polri Waspada

Rep: C07/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto
Foto: Republika/Agus Suprianto
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Video orang Indonesia yang mengaku sebagai anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali muncul di YouTube. Video yang berdurasi sekitar empat menit tersebut berisi ancaman terhadap Panglima TNI, Polri, serta Barisan Serbaguna (Banser) Anshor Nahdlatul Ulama.

Video dengan judul "Ancaman wahabi terhadap Polisi, TNI dan Densus 88, Banser" itu diunggah pada (24/12) oleh akun al-faqir ibnu faqir. Dalam video tersebut menampilkan seorang pria berkumis dan berjenggot yang mengenakan baju ala militer berbicara dalam bahasa Indonesia, dengan sedikit logat Arab, sembari sesekali mengutip ayat Al-Quran. Ia juga memberikan ancaman akan membantai TNI, Polri, dan Banser NU.

"Kita buktikan siapa yang Allah menangkan, kalian pasukan iblis atau kami pasukan Allah," ancam pria yang belum diketahui identitasnya itu di video tersebut.

Menanggapi beredarnya video ancaman tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Komisaris Besar Agus Rianto menegaskan akan meningkatkan kewaspadaan jajaran Polri.

"Kita tingkatkan kewaspadaan untuk membuat  masyarakat aman. Selain itu jajaran Polri sendiri juga harus aman  dan menjaga diri. Mudah-mudahan ancaman itu tidak terwujud," kata Agus di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/12).

Ia menegaskan setiap ada info apapun yang beredar dan menggangu ketertiban dan dan keamanan masyarakat akan segera dilakukan langkah-langkah internal dari pihak kepolisian.

"Kita sudah melakukan antisipasi. Anggota bertugas di pos lebih aktif lagi awasi lingkungan. Mungkin yang tadinya dinas lima orang, dua tidur, tiga melek. Upayakan melek empat, tidur satu," jelas Agus.

Agus juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan mudah terpengaruh oleh isu-isu yang bersifat provokatif dan ancaman. Terkait identitas pembuat video tersebut, Agus mengatakan, sampai saat ini pihak kepolisian belum mengantongi nama pembuat video ancaman tersebut.

"Yang di video itu bisa siapa saja yang buat. Kita lakukan upaya penelusuran. Bisa kita tuntaskan. Dalam artian menemukan. Itu kan bisa dibuat untuk apa saja," tuntasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement