REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Longsor yang memakan korban jiwa kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, longsor terjadi di Kampung Babakan Talang Bawah, RT 04 RW 09, Desa Kertamulya, Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (28/12).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, longsor pertama terjadi pukul 00.30 WIB. Sebelumnya, kata dia, hujan deras telah mengguyur lokasi bencana sejak semalam.
Kemudian, longsor susulan terjadi pukul 02.00 WIB dan menimbun satu rumah yang berisi tiga orang. "BPBD bersama TNI, Polri, dan masyarakat telah berhasil mengangkat korban. Dua orang tewas," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Dua korban tewas yaitu Solihat (30 tahun) dan anak balitanya Rangga Permana (3 tahun). Adapun suami Solihat, Anto Suryanto, berhasil diselamatkan petugas.
Sementara itu, bencana longsor juga masih mengancam sejumlah wilayah di Indonesia.
Hujan yang terus menerus turun, kata Sutopo, menyebabkan tanah retak di Dusun Cijinjing, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Karena potensi longsor yang tinggi, sebanyak 119 jiwa telah diungsikan ke tiga posko yang berjarak 700 meter dari lokasi tanah retak. "Sebanyak lima rumah telah rusak akibat retakan tanah tersebut," ucap Sutopo.
Menurut dia, BNPB bersama ahli dari UGM dan Badan Geologi terus memasang 20 alat peringatan dini longsor di titik-titik yang telah diidentifikasi rawan longsor hingga Januari 2015. Alat tersebut akan membunyikan alarm apabila potensi longsor meningkat.