Senin 29 Dec 2014 09:45 WIB

Sambut Tahun Baru, Pedagang Terompet dan Kembang Api Panen Rezeki

Rep: c79/ Red: Erdy Nasrul
Terompet tahun baru
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Terompet tahun baru

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pedagang terompet dan kembang api mulai marak di jalanan utama Kota Bekasi. Mereka hadir untuk meramaikan tahun baru. Berdasarkan pantauan Republika pada Ahad (28/12) sejumlah pedagang terompet terlihat berjejer di sepanjang Jalan Kalimalang, Bekasi Selatan.

Beragam jenis terompet berbagai ukuran terlihat menghiasi bahu jalan Kalimalang. puluhan pedagang terompet sesekali menawarkan dagangannya dengan meniupkan terompet untuk menarik pembeli. Salah satu pedagang, Eko mengatakan, ia sudah mulai menjajakan barang dagangannya sejak tiga hari lalu, atau tepatnya pada saat perayaan Natal, Kamis (25/12). Karena menurutnya pada saat hari perayaan umat kristiani tersebut, sudah banyak pembeli yang mulai mencari terompet untuk memeriahkan suasana. "Sejak malam Natal kemarin sudah lumayan banyak pembeli yang mencari terompet. Namun berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, omset penjualan tertinggi terjadi pada tiga hari menjelang tahun baru," ujar Eko.

Dia mengaku bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 300 ribu per hari seminggu jelang pergantian tahun. Bahkan, tiga hari menjelang perayaan tahun baru, pria berusia 52 tahun ini bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah hingga mencapai setengah juta per hari,

Sementara itu, di tempat berbeda pemandangan serupa juga terjadi di Jalan Ir H. Juanda, Bekasi Timur. Puluhan pedagang terompet dan kembang api mulai membuka lapak di sepanjang bahu jalan Pasar Baru Bekasi hingga ke depan Terminal Bekasi.

Salah satu pedagang, Heru, mengaku ia bersama sepuluh temannya menjadi pedagang terompet musiman setiap menjelang perayaan tahun baru. Pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan ini mencari peluang dengan mengais rezeki melalui momen yang terjadi sekali dalam setahun tersebut. "Kami sudah tiga tahun berjualan terompet dan kembang api saat momen Natal dan tahun baru tiba. Setiap harinya saya bisa membawa paling sedikit 100 buah terompet berbagai bentuk dan ukuran," ujar Heru.

Harga setiap terompet, terang Heru, berbeda-beda tergantung jenis dan ukurannya. Harga termurah adalah lima ribu rupiah sementara paling mahal bisa mencapai 20 ribu rupiah. Bahkan, saat malam tahun baru tiba harga tersebut bisa naik hingga tiga kali lipatnya. "Masalah harga kami menyeragamkan antar sesama pedagang agar tidak terjadi keributan. Pendapatan per hari cukup menguntungkan terutama saat malam tahun baru tiba," kata Heru menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement