REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Belasan titik rawan longsor pada musim penghujan bulan ini, mulai mengancam wilayah Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Provinsi Lampung. Hujan deras masih terjadi pada Ahad (28/12), sehingga kendaraan yang melintas di jalur kabupaten yang berbukit tersebut wajib waspada.
Setidaknya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar, hingga Senin (29/12), memetakan terdapat sedikitnya 17 titik rawan longsor. Diantaranya, di jalur Bukit Kemuning (Kabupaten Lampung Utara) - Liwa (ibukota Kabupaten Lambar) terdapat 10 titik.
Kecamatan Sumber Jaya ada empat titik rawan longsor, Kecamatan Belalau tiga titik, Kecamatan Sukau tiga titik. Selain itu, rawan longsor juga mengancam jalur Liwa - Suoh dan Liwa - Krui (Kabupaten Daerah Otonomi Baru Pesisir Barat). Di jalur ini, terdapat belasan titik rawan longsor karena berada di jalur perbukitan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Bupati Lambar, Mukhlis Basrie, sudah meminta kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerja Umum, untuk menyiapkan sejumlah alat berat di lokasi rawan longsor daerah yang dipimpinnya. "Kabupaten ini 'langganan' longsor kalau musim hujan, jadi harus siap alat berat," katanya.
Kawasan Lambar, berada di bagian barat Provinsi Lampung. Daerah ini dapat ditempuh dari Bandar Lampung lewat jalur jalan nasional Bukit Kemuning - Liwa dengan lama perjalanan lima sampai enam jam. Jalur lain yakni jalan lintas barat (pesisir baraty Pulau Sumatera) dari Bandar Lampung menuju Krui (ibukota Kabupaten Pesisir Barat), hingga menuju Provinsi Bengkulu. Medan jalan ini selain berbukit dan berjurang, juga ada yang rawan banjir.