REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pembangunan masjid terapung Banten berlokasi di kawasan Pantai Anyer Kabupaten Serang ditargetkan selesai tiga tahun. "Kami optimistis pembangunan itu bisa direalisasikan tiga tahun ke depan," kata Ketua Pembangunan Masjid Terapung Banten (MTB) Ahmad Taufik Nuriman di Serang, Senin (29/12).
Ia mengatakan, pembangunan MTB itu berlokasi di kawasan Pantai Anyer, tepatnya di Desa Kamsan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Tujuan pembangunan MTB itu untuk menjadikan masjid tersebut ikon wisata religi di Provinsi Banten, selain Masjid Agung Banten Lama.
Diperkirakan masjid terapung ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan domistik maupun mancanegara. Apalagi, lokasinya berada di kawasan Pantai Anyer yang kini banyak dikunjungi wisawatan. "Kami yakin dengan diintegrasikan dengan wisata pantai dan religi itu dapat mendatangkan wisawatan ke Provinsi Banten," ujarnya.
Menurut dia, pembangunan MTB hanya dijadikan tempat salat berjamaah, seperti salat lima waktu, salat Jumat serta tarawih pada bulan Ramadhan. Pembangunan MTB itu terapung di atas laut pantai seluas satu hektare dan daratan seluas 1,9 hektare dengan biaya sekitar Rp100 miliar.
Selain itu juga dilengkapi fasilitas umum, seperti gedung pertemuan yang bisa disewakan untuk masyarakat, restoran, perpustakaan, wisma dan kios pertokoan. "Saya kira masyarakat yang ingin menikahkan anaknya bisa menyewa gedung pertemuan itu," katanya.
Sekertaris Pembangunan MTB Rifat Saugi mengatakan saat ini dana pembangunan masjid terapung sudah mencapai Rp20 miliar. "Kami berharap pembangunan MTB tepat waktu yang ditargetkan tiga tahun sudah selesai," katanya.