Senin 29 Dec 2014 12:33 WIB

Golkar Berharap Jokowi tak Jadi Ketum PDIP

Rep: Agus Raharjo/ Red: Erik Purnama Putra
Bambang Soesatyo
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) rencananya akan menggelar kongres 2015 pada April mendatang. Dalam kongres itu disebut-sebut akan ada pergantian ketua umum PDIP yang saat ini masih dipegang oleh Megawati Soekarnoputri. Mega sendiri sudah memimpin partai berlambang Banteng ini selama empat periode.

Meskipun Mega masih memiliki pengaruh kuat untuk kembali menduduki kursi ketua umum, namun, kali ini ada sosok di internal PDIP yang tengah melejit namanya, yaitu Jokowi yang menjabat sebagai presiden Republik Indonesia ke-7.

Nama Jokowi mulai melambung saat dirinya menjabat sebagai wali kota Solo selama dua periode. Sosok Jokowi dinilai menjadi yang pantas untuk menggantikan trah Soekarno memimpin PDIP.

Namun, sebagai Presiden Jokowi pernah berjanji di orang-orang yang menemaninya di pemerintahan bukan orang partai. Meskipun, Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan Jokowi sudah melanggar janjinya itu saat melantik menteri dan Jaksa Agung yang berasal dari partai politik.

"Kita berharap kali ini Jokowi menepati janjinya untuk tidak merebut jabatan ketua umum PDIP pada kongres PDIP mendatang," kata Bambang Soesatyo pada wartawan, Senin (29/12).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement