REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir yang melanda kabupaten Bandung, tidak hanya berpengaruh terhadap sektor industri dan perdagangan. Namun, banjir juga menyebabkan sektor pariwisata di kabupaten Bandung menurun.
Padahal saat ini adalah musim libur, mulai dari Natal, libur sekolah hingga libur tahun baru.
"Kunjungan wisatawan dikabupaten Bandung, prediksi saya terjadi penurunan. Karena banyak terjadi bencana banjir," kata Achmad Djohara, kepala dinas pemuda, olahraga dan pariwisata kabupaten Bandung, Selasa (30/12).
Djohara menilai genangan air di sejumlah ruas jalan membuat perjalanan pengunjung jadi terhamat. Selain itu juga, kata dia, musim penghujan kali ini membuat masyarakat kota enggan meninggalkan rumah karena takut tergenang air.
"Pengunjung yang datang kesini kan kebanyakan dari Jakarta dan kota Bandung. Mereka bukan hanya berfikir macet saja, tapi mereka juga takut saat liburan, di jakarta terjadi banjir. Siapa yang akan mengevakuasi barang di rumah mereka. Jadi ini akan berdampak,'' jelasnya.
Dibandingkan tahun lalu, lanjut Djohara, selama liburan panjang kali ini terjadi penurunan sebesar 25 persen. Tahun lalu, lanjut dia, selama satu minggu liburan panjang akhir tahun, ada sekitar 180 ribu wisatawan yang datang ke Bandung selatan.
Walapun begitu dirinya mengatakan, untuk hunian-hunian hotel sudah mulai cukup padat. Bahkan beberapa hotel sudah full book.
"Kalau hotel di kita tidak terlalu banyak. Makanya sudah penuh. Kalau dilihat dari sisi jumlah ya mungkin ada penurunan,'' tambahnya.