REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Para pendaki yang merayakan malam pergantian tahun di Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diminta untuk mewaspadai cuaca di puncak kedua gunung tersebut.
Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Cahyono di Temanggung, Selasa (30/12), mengimbau pendaki tetap waspada karena cuaca saat ini buruk sering turun hujan dan memungkinkan terjadi badai. Setiap malam tahun baru, ratusan orang mendaki di kedua gunung tersebut untuk merayakan pergantian tahun.
Cahyono meminta para pendaki juga mentaati peraturan yang ada seperti tidak merusak tanaman hutan dan mendaki lewat jalur resmi.
"Harus diperhatikan agar jangan melanggar aturan-aturan yang ada, ikut menjaga hutan. Lalu mendaki lewat jalur resmi dengan izin dan meninggalkan tanda pengenal di pos pendakian resmi," katanya.
Ia mengatakan pada malam Tahun Baru Perhutani meningkatkan patroli di kawasan hutan di lereng Gunung Sindoro-Sumbing dengan berkoordinasi dengan kepolisian, koramil, dan pecinta alam.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Eko Suprapto menuturkan meminta pendaki unttuk tidak lengah, dengan persiapan matang seperti logistik, fisik prima, dan bagi pendaki pemula agar bersama para senior agar ada pembimbingnya.
"Saat ini musim hujan, cuaca dingin sekali, banyak kabut, jalan licin, dan ancaman bahaya badai. Maka pendaki tidak boleh mengabaikan, terutama di puncak Sindoro pernah ada pendaki tewas setelah menghirup gas beracun," katanya.
Berdasarkan pengalaman, pada pendakian malam pergantian tahun baru setahun lalu terdapat dua pendaki Sindoro tewas di kawasan puncak di area Kawah Jalatunda.