REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dzikir Nasional yang diadakan Republika dinilai Wakil Ketua Harian Masjid Agung Attin sebagai perayaan tahun baru. Menurut Wakil Ketua Harian Masjid Agung Attin Sutria Tubagus, Dzikir berasal dari kata ingat. Sehingga menurutnya dzikir sangr cocok dilakujan saat masyarakat berpesta pergantian tahun.
Sutria mengatakan dengan berdzikir berarti kita menenang kesalahan lalu. Sehingga bisa meperbaiki dengan tidak mengulangi kembali. "Kalau salah lagi maka dzikir lagi," katanya di Masjid At Tin, Jakarta, Rabu (31/12) malam.
Selain itu kegiatan yang diadakan republika merepuakan refleksi dari tahun 2014. Selama tahun 2014 banyak bencana yang melanda. Katanya bencana yang heboh sekarag aalah jatuhnya pesawat air asia. Peristiwa itu diuraikan Sutria sebagai peringaan buat manusia untuk memperbaiki yang salah sebelumnya.
Sutria Tubagus kemudian berterimakasih kepada Republika karena telah memindahkan perayaan tahun baru dengan kembang api ke dzikir di masjid. Ia ingin kegiatan ini terus dilakulan agar lebih banyak masyarakat yang tereflksikan.