REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah mengatakan, banyak orang yang hatinya sudah sakit. Ia mencontohkan, ketika orang itu diajak berbuat kebaikan.
"Diajak kebaikan hati enggak nyaman. Diajak maksiat, enggak diajak pun jalan," ujar Gus Miftah saat mengisi Tabligh Akbar Muhasabah Akhir Tahun yang diadakan Republika di Masjid Syuhada, Kotabaru, Yogyakarta, Rabu (31/12). Itulah, kata dia, yang menunjukkan hati orang sudah sakit.
Contoh lainnya, kata Gus Miftah, ketika sedang shalat berjamaah. "Bapak atau ibu kalau lagi shalat, biasanya yang terjadi ingin cepat-cepat atau tidak ingin buru-buru? Kalau ingin cepat-cepat, ya itu berarti hatimu 'loro' (sakit)," ujar dia.
Gus Miftah mengatakan, hanya diri sendiri yang bisa menilai hati. Orang yang hatinya baik, menurut dia, akan nyaman ketika mengerjakan kebaikan. "Kalau hati baik, suka amaliah baik," katanya.