REPUBLIKA.CO.ID, KUMAI-- Kapal Negara (KN) SAR 101 Purworejo milik Basarnas dipastikan batal berangkat menuju lokasi pencarian jenazah pesawat Air Asia QZ8501, Kamis (1/1). Cuaca buruk yang terjadi di lokasi pencarian menjadi penyebab batalnya keberangkatan.
Kapten KN SAR 101 Adil Triyanto mengatakan, hari ini kapal sudah tidak memungkinkan berangkat karena gelombang di lokasi pencarian mencapai tiga sampai empat meter. Jika dipaksakan, kata dia, justru akan sangat beresiko dan berakibat fatal terhadap keselamatan kapal sendiri.
"Ketinggian ombak di tengah (laut) sampai tiga meter lebih," katanya di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalimantan Selatan, Kamis (1/1).
Adil mengatakan, kapal sebenarnya dijadwalkan berangkat pada Kamis pukul 07.00 WIB. Saat itu cukup cerah dan gelombang laut masih relatif kecil. Tetapi, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang direncanakan berangkat bersama datang terlambat sampai siang hari.
"Seharusnya dari tadi sudah bisa jalan tapi kami masih menunggu tim dari KNKT," ujarnya. Menurutnya, kapal akan berangkat ke lokasi pada Jum'at (2/1) pagi dari Pelabuhan Kumai tempat kapal saat ini bersandar.
Di kapal ini, tim penyelam dari Basarnas Special Group, Kopaska, Taifib, Denjaka, dan Dislambair TNI AL telah siap dengan peralatan penyelaman sejak pagi. Mereka sudah melakukan apel untuk berkoordinasi terkait misi pencarian jenazah dari pesawat Air Asia QZ8501.