Jumat 02 Jan 2015 13:08 WIB

BPPT Kerahkan Teknologi Canggih Cari Badan Pesawat Air Asia

Rep: c85/ Red: Erdy Nasrul
Kapal Baruna Jaya IV BPPT bergerak melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Belitung, Ahad (28/12).
Foto: dok Menko Maritim
Kapal Baruna Jaya IV BPPT bergerak melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Belitung, Ahad (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Kapal Baruna Jaya I milik BPPT ikut dikerahkan dalam upaya pencarian dan evakuasi badan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak Ahad lalu.  Kapal Baruna Jaya sendiri sudah melakukan survei bawah laut sejak Kamis (1/1) kemarin, namun sempat terhenti lantaran menemukan satu jasad di Perairan Pangkalan Bun.

"Sebetulnya kemarin kami susah mulai operasi tapi di tengah jalan ketemu mayat. Setelah itu cuaca memburuk kapal merapat dulu sebentar. Dan karena kapal merapat jadi sekalian ditambah perlengakapan," jelas Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alamp Ridwan Djamaluddin, Jumat (2/1).

Ridwan mengungkapkan Jumat ini timnya akan mulai lagi fokus melakukan pencarian dengan peralatan survey di area yang sudah dipersempit. "Kami lakukan pemodelan ke belakang untuk tahu di mana kira kira lokasi badan pesawat. Sampai saat ini dari penemuan jenazah dan serpihan pesawat, kita telusuri dengan melakukan pemodelan kira kira di mana titik awal mereka berada. Caranya dengan merunut lagi arah angin dan kecepatan angin," jelas Ridwan. Berdasarkan pemodelan sementara, lokasi target pencarian hari ini berjarak sekitar 11 km dari ditemukannya sejumlah serpihan pesawat dan jasad korban.

Kapal Baruna Jaya sendiri mengusung beberapa teknologi canggih yang diharapkan dapat mempercepat penemuan badan kapal. Ridwan menuturkan, beberapa alat yang dibawa adalah multibeam echosounder, sidescan sonar, ROV, dan magnetometer yang mampu mendeteksi logam. "Alat alat ini awalnya untuk survey kelautan secara teknis alat alat itu mengkonversi gelombang menjadi gambar. Selama ini kami sudah bantu ada air, Kutai, fery selat Sunda, teknologi ini bisa deteksi obyek yang kita cari," lanjutnya.

Selain itu tim juga akan mencoba menyisir daerah yang sempat disebut terlihat adanya bayangan seperti pesawat. Ridwan menambahkan, teknologi ini akan sangat membantu bagi tim penyelam untuk segera bisa terjun melakukan proses evakuasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement