REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Musibah jatuhnya Air Asia QZ 8501 tengah menjadi salah satu pusat perhatian dan mengundang empati dunia. Selain memberikan bantuan dalam pencarian dan evakuasi korban di Selat Karimata, negara-negara sahabat juga mengirimkan ahli-ahli medis mereka ke Surabaya.
Di Surabaya, mereka bergabung dengan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim untuk membantu proses identifikasi jenazah korban yang ditemukan. Direktur Eksekutif DVI Indonesia Anton Castilani menginformasikan, anggota-anggota DVI asing yang bergabung berasal dari Singapura, Malaysia, Australia, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.
"Masing-masing mengirimkan antara empat hingga enam. Mereka ada ahli kedokteran forensik, gigi forensik, DNA, sidik jari, termasuk penanganan keluarga," ujar Anton di Crisis Center Air Asia QZ 8501 di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (6/1).
Menurut Anton, kehadiran para relawan asing tersebut bukan berarti tim DVI Indonesia kekurangan ahli. Menurutnya, kedatangan para relawan merupakan bentuk empati negara-negara di dunia atas musibah Air Asia QZ 8501.
Dengan kehadiran para relawan asing tersebut, menurut Anton, jumlah tim ahli DVI di RS Bhayangkara Polda Jatim kini sekitar 50 orang. Jumlah seluruh tim DVI sendiri sudah lebih dari 300 orang.