Rabu 07 Jan 2015 18:12 WIB

Kasus Flu Burung Meningkat di Indramayu

Rep: Lilis Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)
Foto: Antara
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sepanjang 2014, kasus flu burung di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat meningkat dibandingkan 2013. Para peternak diimbau mewaspadai serangan penyakit itu pada musim penghujan tahun ini.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Dian Daju, menyebutkan, sepanjang 2014, terdapat 39 kasus flu burung pada unggas. Kasus tersebut menimpa 72 peternak, menyerang 11.286 populasi, dan sebanyak 2.765 hewan unggas mati.

"Jumlah kasusnya memang meningkat dibandingkan 2013, tapi jumlah kematiannya menurun," ujar Dian, Rabu (7/1).

Dian menjelaskan, pada 2013, terdapat laporan flu burung sebanyak 27 kasus. Dari kasus tersebut, jumlah unggas yang mati mencapai 7.661 ekor. Hewan unggas yang terserang flu burung itu seperti itik, entog dan ayam potong.

 

Menurut Dian, kematian unggas akibat flu burung pada 2013 memang lebih banyak karena virus tersebut banyak menyerang itik. Di masyarakat, itik diternakkan dalam jumlah mencapai ribuan. Sedangkan pada 2014, flu burung lebih banyak menyerang ayam.

 

Dian menambahkan, peternak unggas harus mewaspadai berkembangnya virus flu burung di musim penghujan. Sebab, dalam kondisi yang lembab dan kurang sinar matahari pada musim hujan, menyebabkan virus tersebut mudah berkembang biak.  "Sementara saat bersamaan, daya tahan hewan juga akan menurun," kata Dian.

Ketua Bidang Usaha Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia, Edi Supriadi menambahkan, para peternak unggas harus diberikan penyuluhan tentang pemberian vaksin untuk mencegah munculnya flu burung. Dia mengatakan, upaya itu perlu dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan pihak terkait, mulai dari pemerintah sampai peternak unggas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement