REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) diprediksi akan berdampak negatif pada klub Indonesia Super League (ISL), namun geliat berburu pemain asing yang harganya selangit masih jadi primadona.
Berdalih pada kualitas dan trek rekor pemain, klub rela membayar dan menggaji pemain yang belum tentu berkontribusi untuk klub. Hal tersebut bisa terjadi lantaran klub hanya bermodal informasi dan agen serta tayangan video pemain buruannya tanpa pernah tahu penampilan pemainnya secara langsung.
Demi mengembalikan kejayaannya dengan target juara ISL 2015, Persija kembali melakukan perjudian dengan menggelontorkan dana sekitar sembilan miliar untuk mendapatkan Martin Vunk dan Yevgeni Kabayev. Sialnya, Kabayev gagal menunaikan kewajibannya menendang 12 pas ke gawang Martapura FC di laga perdananya bersama klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut.
Tidak hanya Persija yang rela menguras dalam-dalam kas klub demi pemain asing yang belum pernah teruji di ISL. Mitra Kukar baru saja mengontrak mantan pemain La Liga yang merumput bersama Villarreal, Cristobal Marquez Crespo.
Diprediksi pemain gelandang asal Spanyol itu berbandrol tinggi meski pihak klub enggan menyebut nilainya. Apalagi pemain berusia 30 tahun itu memilki jam terbang tinggi bersama klub-klub Liga Spanyol termasuk Levante dan El Che.
Bahkan musim ini, Persebaya Surabaya ditawari eks pemain raksasa Liga Primer, Manchester United yaitu Djemba-Djemba. Memang pemain asal Kamerun itu pernah bermain MU. Ketika itu, Sir Alex Ferguson merekrutnya dari Nantes di tahun 2003.
Namun, penampilannya jauh di bawah harapan dan dilego ke Aston Villa tahun 2005. Di Old Trafford, dia hanya tampil 20 kali.
Meski demikian, tidak sedikit pemain asing yang sukses di gelaran ISL dan mengangkat prestasi klub. Diantaranya Emmanuel Kenmogne, punggawa Bajul Ijo itu menjadi top skor ISL musim lalu dan kini banyak klub yang ingin membajaknya dari Surabaya.