REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi menilai insiden penembakan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Prancis merupakan provokasi kelompok tertentu untuk melakukan adu domba dengan mengatasnamakan agama.
"Ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengadu domba dengan mengatasnamakan agama," kata Kiai Muhyiddin di Gedung MUI, Jakarta, Kamis (8/1).
Dalam insiden penembakan tersebut, seorang polisi Muslim yang bernama Ahmed Merabet tewas. Pembunuhan terhadap Merabet sempat terekam dalam video. Dalam video tersebut Merabet sedang terbaring di tepi jalan dan memohon agar tak diserang. Namun, pelaku penyerangan tersebut justru menembaknya dalam jarak dekat.
Kiai Muhyiddin berharap umat Islam di Prancis maupun negara Eropa lainnya tidak terprovokasi dengan insiden tersebut. Ia juga mengutuk serangan tersebut karena dalam Islam, pembunuhan sangatlah tidak boleh dilakukan.
"Jangan sampai kita terpancing emosi, semoga pihak berwenang dapat menyelesaikan kasus tersebut dengan cepat," ujar Muhyiddin.
Kiai Muhyiddin menambahkan, sepertinya ada konspirasi dari kelompok tertentu untuk memperburuk nama Islam di mata dunia. Selain itu, ia menilai kemungkinan ada kecemburuan atau iri hati karena Islam kini berkembang pesat di Eropa maupun negara lainnya.