REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua bidang Pendidikan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, tugas pemerintah dan aparat kepolisian itu menegakkan hukum. Mereka juga harus menciptakan keamanan agar masyarakat dapat hidup tenang.
Apalagi, lanjutnya, perbuatan yang terlarang itu dilakukan di tempat yang dianggap suci oleh umat Iislam.
Menurut Anwar, dengan membiarkan perbuatan itu tetap berlangsung benar-benar mengesankan pemerintah danaparat kepolisian benar-benar tidak peduli.
Mereka tidak peduli terhadap kehidupan keagamaan. Mereka juga tidak punya perhatian terhadap hal-hal yang akan merusak fisik dann mental rakyatnya. Padahal, tambahnya, mereka dipilih untuk menjadi pelayan dan mengabdi baga kepentingan masyarakat.
Anwar menegaskan pemerintah dan aparat hukum agar tidak boleh membiarkan hal-hal yang akan merusak rakyatnya. Namun, jelasnya, mereka harus berusaha untuk menghentikannya.
Anwar menyarankan pemerintah dan aparat agar bisa bekerjasama dengan elemen-elemen masyarakat. Dengan begitu hal-hal yang tidak baik itu akan dapat dihentikan. Dia berharap pemerintah natuna dan kepolisian dalam waktu singkat akan dapat melakukan langkah-langkah yang diharapkan oleh masyarakat.
Sebelumnya, halaman Masjid Agung Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dilaporkan telah dijadikan sebagai tempat perdagangan dan penggunaan narkoba, karena dalam kondisi gelap, kata anggota DPRD Natuna Wan Aris Munandar dalam rapat dengar pendapat dengan manajemen PLN, Dinas Pertambangan dan Energi, dan DPRD Kepri.
"Itu fakta, yang sudah ditangani pihak kepolisian. Kasus itu terjadi lantaran Masjid Agung dalam kondisi gelap," tambahnya dalam rapat membahas krisis listrik Natuna, di ruang rapat Komisi III DPRD Kepri, Kamis.
c13