REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kecaman, sindiran, hingga resistensi PSSI diharap tidak merontokkan semangat Tim Sembilan bentukan Menpora untuk bekerja. Perlawanan PSSI melalui Asosiasi Provinsi yang justru mengumandangkan mosi tidak percaya kepada Menpora, Imam Nahrawi, diminta tak lantas membuat Tim Sembilan 'masuk angin'.
"Biarkan tim sembilan bekerja, PSSI tidak perlu risih jika memang mereka bersih. Buka ruang seluas-luasnya Tim Sembilan mengenai apa kejanggalan yang ada di PSSI," ujar perwakilan aliansi Suporter Madura Bersatu, Tirmidzi.
Menurutnya, masyarakat berharap besar kepada pemerintah untuk membawa PSSI ke pengurusan dan manajemen yang lebih baik. Mosi tidak percaya Asosiasi Provoinsi tidak perlu didengar karena sebatas pernyataan emosional.
Sosok yang dikenal luas sebagai dirijen K-Conk Mania, suporter fanatik Persepam Madura, itu berharap Tim Sembilan tetap menjaga independensi, anti kompromi, dan sikat semua mafia yang harus dibersihkan di PSSI.
"Semua suporter, dengan hati nurani mereka, mendukung langkah positif pemerintah," ujar cak Mimit, sapaan Tirmidzi.
Ketua Panser Biru, suporter fanatik PSIS Semarang, Mario Baskoro menyampaikan hal senada. "Tim sembilan jangan kendur, maju terus," ujarnya. Menurutnya, pemerintah harus lebih tegas menunjukkan wewenangnya. Siapapun yang mengemban misi negara, harus kooperatif dan tunduk pada peraturan negara.
Ketua Viking, suporter fanatik Persib Bandung, Heru Joko meminta kepada Menpora untuk tetap bijak melihat prokontra kehadiran Tim Sembilan di tengah-tengah PSSI. Menurutnya, sejumlah kecaman mesti dijadikan bahan Menpora untuk hati-hati melangkah. "Masyarakat bisa kecewa dua kali lipat ketika tahu ada nuansa politis di balik kerja tim sembilan," ujarnya.
Sementara itu dari kubu Slemania, suporter fanatik PSS Sleman, Lilik Yulianto menegaskan sikap bahwa harus ada bukti nyata dari tim sembilan bahwa mereka bekerja untuk kemaslahatan masyarakat sepak bola tanah air.
"Buktikan bahwa tim sembilan mampu membongkar tuntas kasus sepak bola gajah," ujar Lilik, ketua Slemania.