Ahad 11 Jan 2015 22:28 WIB

Cetak Ulang Kartun Charlie Habdo, Koran Jerman Diserang

Rep: Aljazeera/ Red: Bayu Hermawan
 Aparat keamanan Perancis menggelar operasi penangkapan tersangka penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo, di pinggiran kota Paris, Jumat (9/1).
Foto: AP/Michel Spingler
Aparat keamanan Perancis menggelar operasi penangkapan tersangka penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo, di pinggiran kota Paris, Jumat (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG -- Sebuah tabloid harian Jerman Hamburger Morgenpost menjadi target serangan setelah mencetak ulang kartun dari majalah Prancis Charlie Hebdo.

Tabloid yang berada di kota Hamburg ini mencetak karikatur Nabi Muhammad dari majalah satir Prancis. Dilansir dari Aljazeera, menurut kepolisian setempat tabloid Jerman tersebut menjadi target serangan pembakaran pada Ahad (11/1).

"Dilempari batu dan kemudian sebuah benda terbakar dilemparkan melalui jendela. Dua ruangan di lantai dasar rusak tetapi api cepat dipadamkan," kata juru bicara kepolisian.

Sebelumnya, tabloid tersebut mencetak tiga kartun Charlie Hebdo di halaman depannya usai pembunuhan di kantor majalah Paris terjadi. Tabloid itu pun menuliskan headline surat kabarnya "This much freedom must be possible!"

Serangan yang terjadi sekitar pukul 01:20 waktu setempat ini tak menyebabkan adanya korban jiwa maupun terluka. Dua orang pun telah ditahan terkait peristiwa ini dan kepolisian setempat tengah melakukan investigasi.

Meskipun begitu, kepolisian masih harus memastikan apakah serangan ini terkait dengan pencetakan kartun Charlie Hebdo. "Ini merupakan pertanyaan penting, terlalu dini untuk mengatakannya," kata juru bicara kepolisian.

Usai penyerangan majalah Charlie Hebdo di Paris, sejumlah surat kabar Jerman kembali menerbitkan kartun Nabi Muhammad dari majalah tersebut di halaman depannya pada Kamis. Langkah ini dilakukan untuk menunjukan solidaritas kepada kartunis Prancis.

sumber : Dessy Suciati Saputri
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement