REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah studi di Amerika Serikat (AS) mengungkap temuan yang mengejutkan soal kecepatan internet di Australia. Penelitian ini menyebut bahwa kecepatan internet di Benua Kanguru jauh di bawah standar internasional.
Seorang pakar teknologi informasi mengatakan, Australia akan terus berada di peringkat bawah jika layanan Jaringan Internet Nasional (NBN) tak diperbarui. Laporan Internet dari penyedia layanan teknologi informasi ‘Akamai’ menempatkan Australia di peringkat ke-44 untuk kecepatan rata-rata koneksi.
Perusahaan yang berbasis di AS tersebut menerbitkan laporan kuartal yang menilai kecepatan koneksi dan adopsi gelombang elektromagnetik di seluruh dunia.
Dr Mark Gregory, seorang ahli teknik jaringan dari RMIT University, mengatakan, laporan ‘Akamai’ tersebut adalah sebuah kajian yang terkemuka. "Dalam laporan terbaru itu, Australia turun beberapa peringkat ke posisi 44, yang merupakan penurunan cukup besar dalam periode waktu yang singkat," jelasnya baru-baru ini.
Dr Mark mengatakan, penurunan relatif Australia ini disebabkan banyaknya negara lain yang maju pesat dengan jaringan baru dan canggih.
"Penurunan ini terjadi karena banyak negara lain, selama ini, mengarah ke jaringan akses yang berbasis dunia maya, atau mereka sudah memiliki program, yang kita sebut, pencampuran / jaringan campuran multi-teknologi," tuturnya.
"Apapun cara melihatnya,artinya adalah bahwa kecepatan rata-rata yang dinikmati warga Australia, secara perlahan, menjadi kurang dibanding sebagian besar negara lain di seluruh dunia," tambahnya.