REPUBLIKA.CO.ID,DONETSK--Pertempuran sengit meletus di sekitar kota utama yang dikuasai kelompok oposisi di timur Ukraina, Ahad (11/1). Pertempuran itu menghancurkan pembangkit listrik dan mengakibatkan lebih dari 300 pekerja tambang batu bara terperangkap.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin (12/1), tembakan roket dan mortir bergema di seluruh Donetsk yang tertutup salju tanpa menghiraukan gencatan senjata yang telah dibuat. Saksi mengatakan penembakan menyamai tingkat pertempuran yang terakhir kali terjadi.
Belum jelas apa yang memicu eskalasi terbaru itu. Namun, pertempuran itu mengancam upaya Presiden Ukraina Petro Poroshenko untuk mengatur pembicaraan damai langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kedua pemimpin akan bertemu di Kazakhstan, Kamis (15/1) mendatang. Pertemuan tersebut juga akan dihadiri pemimpin Jerman dan Perancis.
Seorang juru bicara militer Ukraina di Kiev mengatakan, oposisi menargetkan posisi federal sebanyak 41 kali pada Minggu malam. Ia menekankan, sebagian besar serangan roket dan artileri oposisi terjadi di sekitar bandara Donetsk yang disengketakan.