REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Lembaga Muslim paling berpengaruh di Mesir, Dar El Ifta, meminta Charlie Hebdo untuk tidak menerbitkan edisi terbarunya. Dalam edisi terbaru pascaserangan Paris, Charlie Hebdo menampilkan kartun Nabi Muhammad SAW yang memegang tulisan "Je Suis Charlie".
Seperti yang dikutip dari NBC News, Rabu (14/1), Dar El Ifta menyebutkan bahwa Charlie Hebdo telah memprovokasi 1,5 miliar Muslim di dunia yang mencintai dan menghormati Rasulullah. Lembaga Muslim tersebut meminta Pemerintah Perancis, partai dan organisasi-organisasi di Perancis untuk menolak publikasi Charlie Hebdo edisi terbaru.
"Edisi tersebut menyebabkan perpecahan agama, menimbulkan kebencian dan memicu konflik," ujar Dar El Ifta, Selasa (13/1). Dar El Ifta juga mengecam tindakan penyerangan terhadap masjid di Perancis.