Rabu 14 Jan 2015 04:42 WIB

Edisi Baru Charlie Hebdo, Ulama Mesir: Edisi itu Timbulkan Kebencian dan Konflik

Rep: Satya Festiani/ Red: Agung Sasongko
Aksi simpati terhadap korban penembakan Charlie Hebdo juga dilakukan di jalanan kota Brussel, Belgia, Ahad (11/1) waktu setempat.
Foto: Reuters
Aksi simpati terhadap korban penembakan Charlie Hebdo juga dilakukan di jalanan kota Brussel, Belgia, Ahad (11/1) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Lembaga Muslim paling berpengaruh di Mesir, Dar El Ifta, meminta Charlie Hebdo untuk tidak menerbitkan edisi terbarunya. Dalam edisi terbaru pascaserangan Paris, Charlie Hebdo menampilkan kartun Nabi Muhammad SAW yang memegang tulisan "Je Suis Charlie".

Seperti yang dikutip dari NBC News, Rabu (14/1), Dar El Ifta menyebutkan bahwa Charlie Hebdo telah memprovokasi 1,5 miliar Muslim di dunia yang mencintai dan menghormati Rasulullah. Lembaga Muslim tersebut meminta Pemerintah Perancis, partai dan organisasi-organisasi di Perancis untuk menolak publikasi Charlie Hebdo edisi terbaru.

"Edisi tersebut menyebabkan perpecahan agama, menimbulkan kebencian dan memicu konflik," ujar Dar El Ifta, Selasa (13/1). Dar El Ifta juga mengecam tindakan penyerangan terhadap masjid di Perancis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement