REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Edisi terbaru majalah Charlie Hebdo akan diterbitkan dalam beberapa bahasa. Salah satunya adalah bahasa Turki. Edisi Turki tersebut akan berisi perlawanan terhadap serangan untuk sekuler.
Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Gerard Biard, menyatakan bahwa sekularitas konstitusional tengah diserang di Turki. "Charlie Hebdo versi Turki paling penting di antara lima versi bahasa edisi terbaru," ujarnya pada AFP, Selasa (13/1).
Biard mengatakan, Turki tengah dalam periode yang sulit dimana sekularitas tengah diserang. Biard mengaku telah melakukan perjanjian dengan media sayap kiri Turki, Cumhuriyet, untuk pencetakan edisi tersebut. Rencananya, Charlie Hebdo akan dijual satu paket dengan koran Cumhuriyet.
Cumhuriyet mengaku hal tersebut hanyalah rumor belaka. Namun, seorang jurnalis dari koran asal Turki mengatakan bahwa Charlie Hebdo telah melakukan pembicaraan dengan salah satu media asal Turki.