REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Seorang warga di Kelurahan Duyu, Kota Palu, tewas tertembus peluru akibat bentrok yang terjadi di daerah itu, Minggu.
Warga bernama Fadhil itu meninggal dunia terkena tembakan di bagian paha atas dan mengeluarkan banyak darah.
Pemuda tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong.
Jenazah korban pada Minggu sore telah diambil pihak keluarga untuk segera dimakamkan.
Kepala Polres Palu AKBP Basya Radyananda menyampaikan peluru yang menembus paha korban itu berasal dari senjata rakitan.
Dia mengatakan bentrok itu dipicu oleh provokasi sejumlah pemuda sambil mengendarai sepeda motor pada Sabtu malam (17/1). Beberapa pemuda selanjutnya sempat bersitegang dan saling melemparkan batu namun aksi itu bisa diredam oleh aparat Polres Palu.
Akan tetapi pada keesokan harinya, bentrok kembali pecah yang melibatkan ratusan warga bertetangga yang masih dalam satu kelurahan itu hingga akhirnya menyebabkan satu orang tewas.
Saat ini situasi di lokasi bentrok kondusif meski masih terdapat beberapa titik konsentrasi massa.
Saat ini aparat keamanan dari Polri dan TNI juga masih bersiaga di lokasi bentrok untuk mengantisipasi bentrok susulan.
Pada Juni 2013 seorang warga di sekitar lokasi bentrok juga tewas tertembus peluru di bagian dada, dan hingga kini pelakunya tak kunjung tertangkap karena keterbatasan saksi mata.
Aparat keamanan juga pernah melakukan razia senjata di Kelurahan Duyu dan Kelurahan Pengawu. Polisi mendapati senjata api rakitan dan beberapa butir peluru organik dan menjebloskan pemiliknya ke dalam penjara.
Pemerintah dan aparat keamanan juga acap kali melakukan upaya damai namun bentrok antarwarga juga tak bisa dihindari.
Baru-baru ini TNI mendirikan Pos Keamanan di perbatasan Kelurahan Duyu dan Kelurahan Pengawu untuk mengurangi bentrok antarwarga.
Komandan Korem 132/Tadulako Kolonel Inf Ilyas Harahap mengimbau warga untuk tidak mudah terprovokasi sehingga terjadi bentrok antarwarga.
Dia juga meminta warga untuk mengamankan lokasi daerahnya masing-masing dengan meningkatkan ronda. "Kalau ada pihak yang coba memprovokasi segera laporkan ke petugas keamanan. Jangan bertindak sendiri-sendiri," katanya.