REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Belasan relawan Barisan Relawan Jokowi Presiden alias Bara JP, gagal menemui Presiden Joko Widodo ketika mendarat Lapangan Udara Soewondo Medan, Sumut, Selasa (27/10). Dengan menggunakan seragam kotak-kotak hitem-merah-putih yang menjadi ciri khas Jokowi, relawan Bara-JP tersebut sudah berada di depan Lanud Soewondo Medan sejak pagi hari.
Pengurus Bara-JP tersebut terlihat melobi beberapa prajurit TNI yang berada di bagian pintu masuk Lanud Soewondo, agar diizinkan masuk untuk bisa menemui Presiden Joko Widodo. Namun, dengan alasan belum adanya izin dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), relawan Bara-JP tersebut tidak diperbolehkan masuk area Lanud Soewondo.
Ketua Bara-JP Sumut Hanson Munthe mengatakan, sesuai hasil kongres di Jakarta belum lama ini, Bara-JP resmi menjadi ormas untuk mengawal dan mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Karena itu, pihaknya telah mengumpulkan beberapa masalah di Sumut, mulai terkait pranata sosial, lingkungan hidup, hingga administrasi pemerintahan. Berbagai masalah itu telah dihimpun menjadi berkas, termasuk sejumlah aspirasi masyarakat yang dilengkapi dengan pelampiran KTP. "Kami ingin menyampaikan berkas ini langsung kepada Presiden," ucapnya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pengurus Bara-JP Pusat yang menyatakan relawan asal Sumut tersebut dapat bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo. Namun, pihaknya tidak mengetahui masalah yang terjadi sehingga pengurus Bara-JP Sumut tidak diperkenankan untuk menemui langsung presiden."Kita tidak tau dimana salahnya. Namun kita sedang mengomunikasikan agar bisa berjumpa," ujar Hanson.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tiba di Lanud Soewondo dan langsung menaiki helikopter menuju Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara untuk meninjau PT Inalum, dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan pelabuhan bertaraf internasional.
Di tempat itu, Presiden juga direncanakan akan meresmikan sejumlaj program strategis di Sumut, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke.