Kamis 29 Jan 2015 10:45 WIB

Presiden Kuba Tuntut AS Hapus Embargo

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Indah Wulandari
Presiden AS Barack Obama (kiri) menjabat tangan Pemimpin Kuba, Raul Castro, sesaat sebelum memberikan pidato dalam acara peringatan dan pemakaman Nelson Mandela di Soweto, Afrika Selatan, Selasa (10/12/2013)
Foto: REUTERS
Presiden AS Barack Obama (kiri) menjabat tangan Pemimpin Kuba, Raul Castro, sesaat sebelum memberikan pidato dalam acara peringatan dan pemakaman Nelson Mandela di Soweto, Afrika Selatan, Selasa (10/12/2013)

REPUBLIKA.CO.ID,BELEN--Presiden Kuba Raul Castro menuntut embargo oleh Amerika Serikat diakhiri.

"Masalah utama yang belum diselesaikan diantaranya ekonomi, perdagangan, dan pemblokiran keuangan yang menyebabkan kesulitan bagi masayarakat dan ekonomi," ujar Castro dilansir dari AFP, Kamis (29/1).

Castro berharap hubungan antara Kuba dan Amerika Serikat dapat normal kembali. Dia juga ingin Guantanamo dan Havana terbebas masuk dalam daftar daerah terorisme.

Castro mengumumkan tuntutannya sepekan setelah delegasi AS pergi ke Havana untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Kuba. Pembicaraan ini terkait dibukanya kembali kedutaan dan memperbaharui hubungan yang terputus sejak 1961.

Pemerintah Kuba menyalahkan embargo karena telah menyengsarakan masyarakatnya. Sanksi ekonomi ini diberikan karena kejahatan genosida yang dilakukan Kuba.

Menurutnya, perbaikan hubungan diplomatik merupakan awal dari proses normalisasi hubungan bilateral.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement