REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr. H. Usman Hadi menetapkan daerah ini waspada terhadap wabah demam berdarah dengue (DBD) hingga bulan April 2015.
"Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini bisa menyebabkan jentik nyamuk 'aedes aegypti' pembawa virus DBD berkembang biak sangat cepat," katanya di Mataram, Rabu (28/1).
Apalagi, sejak 1 Januari 2015 kasus DBD di Kota Mataram terus meningkat hingga saat ini mencapai 30 kasus yang menyebar pada enam kecamatan di Kota Mataram.
Kendati dari hasil pendataan menyebutkan dari 50 kelurahan yang ada hanya satu kelurahan yang dinyatakan masih putih atau belum ada kasus DBD, yakni Cakranegara.
Ia mengatakan, 30 warga yang dinyatakan positif DBD itu sudah mendapat perawatan, baik di tingkat puskesmas maupun di RSUD Mataram dan tidak ada yang meninggal.
Selain melakukan penanganan terhadap para pasien yang terkena wabah DBB, pihaknya juga sudah melakukan pengasapan ke rumah penduduk yang terkena wabah DBD.
Namun demikian, Usman tidak dapat menyebutkan seperti apa daerah yang dianggap rawan DBD, karena pada intinya jika ingin bebas DBD rumah dan lingkungan harus bebas dari genangan air.
"Sedikit saja ada genangan air, hal itu bisa memicu munculnya jentik nyamuk yang akan berkembang biak," ujarnya.
Terkait dengan itu, pihaknya melalui kader terus melakukan sosialisasi agar masyarakat bisa tetap waspada dengan meningkatkan kebersihan pada lingkungan masing-masing melalui gerakan menguras, menutup dan mengubur (3M) plus abate.
Di samping itu, untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk DBD sejak bulan November 2014 atau menjelang musim hujan, Dinkes telah menyebar 1.375 kilogram bubuk abate ke sebelas puskesmas di Kota Mataram.
Satu puskesmas mendapatkan sekitar 125 kilogram bubuk abate untuk dibagikan ke masyarakat dengan melibatkan para kader. "Bubuk abate ini merupakan bubuk yang efektif mencegah jentik nyamuk berkembang biak. Pengasapan juga kami lakukan, tetapi untuk daerah yang sudah ada kasus, sebab pengasapan hanya mampu membunuh nyamuk dewasa," tutupnya.