Kamis 29 Jan 2015 15:34 WIB

Ini 18 Fakta Seputar Jatuhnya Air Asia QZ8501 Versi KNKT (2- habis)

Petugas memindahkan ekor pesawat Air Asia QZ8501 dari kapal Crest Onyx di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Ahad (11/1). (Republika/Wihdan)
Petugas memindahkan ekor pesawat Air Asia QZ8501 dari kapal Crest Onyx di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Ahad (11/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Fakta kedelapan, saat kejadian tersedia gambar-gambar serta foto satelit cuaca dengan formasi cumulusnimbus yang puncak awannya mencapai 44.00 kaki. Kesembilan, posisi terkahir pesawat yang ditangkap oleh radar berada di titik koordinat LS 3 34 48,6 LS dan 109 41 50,47 BT. "Pada posisi ini pesawat kembali sejajar dengan jalur M635," katanya.

Ke-10, 30 Desember 2014, Basarnas menemuka jenazah dan serpihan pesawat terapung di permukaan laut Selat Karimata. Ke-11, 9 Januari 2015, ditemukan bagian ekor pesawat pada titik koordinat 03 37 40 LS dan 109 42 75 BT.

Ke-12, Flight Data Recorder ditemukan pada 03 37 22,2 LS dan 109 42 42,1 BT. "FDR dibawa ke Jakarta sampai di sini malam, esok harinya atau kurang dari 24 jam diunduh terdapat 1,200 parameter rekaman, dengan 174 jam terbang," katanya.

Ke-13, 13 Januari 2015 ditemukan "Cockpit Voice Recorder" (CVR) pada koordinat 3 37 18,1 LS dan 109 42 12,2 BT. "CVR merekam dua jam empat menit penerbangan terakhir yang berisi pembicaraan 'flight crew' atau antarpilot dan pilot dengan petugas ATC.

Ke-14, kotak hitam diunduh diteliti di Laboratorium KNKT yang memakan waktu 11 jam. Ke-15, berdasarkan data FDR dan CVR sebelum kejadian pesawat menjelajah stabil di ketinggian 32.000 kaki. Ke-16, rekaman kotak hitam berhenti pada pukul 23.20 (UTC/GMT).

Ke-17, 27 Januari 2015, 70 jasad ditemukan oleh Tim Basarnas. Ke-18, dilakukan evakuasi serta pencarian korban yang terus berlanjut. Mardjono mengatakan seluruh informasi tersebut berdasarkan fakta, namun bukan tidak mungkin untuk diklarifikasi dan diperbarui sebelum nantinya disimpulkan dalam laporan terakhir sekitar 10 bulan mendatang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement