Jumat 30 Jan 2015 07:15 WIB

Wisatawan Nyaris Tenggelam di Parangtritis

Pantai Parangtritis
Foto: Antara
Pantai Parangtritis

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL-- Tim SAR Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelamatkan empat wisatawan yang tenggelam dan terseret gelombang di objek wisata pantai itu, Kamis.

"Tiga dari empat wisatawan bisa kami selamatkan, setelah lima menit kemudian," kata Komandan SAR Pantai Parangtritis Ali Sutanto Saputro saat dikonfirmasi usai penyelamatan wisatawan tenggelam di Bantul, Kamis (29/1).

Ia mengatakan, sedangkan seorang wisatawan bernama Yulianto Aji Wibowo (19) yang tenggelam dan terseret gelombang hingga sekitar 300 meter dari bibir pantai berhasil diselamatkan Tim SAR, tidak lama kemudian.

Keempat wisatawan yang diselamatkan tersebut masih dalam keadaan sadar, namun seorang di antaranya yakni Aji harus menjalani perawatan di rumah sakit karena kondisinya lemas akibat terlalu banyak minum air laut.

Menurut dia, tenggelamnya empat wisatawan tersebut terjadi pada Kamis (29/1) sekitar pukul 12.30 WIB, saat itu Aji yang merupakan warga Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah bersama tiga temannya tengah asyik mandi dan bermain di pantai.

"Kebetulan di depan tempat mereka bermain air terdapat palung, sehingga begitu ada gelombang datang mereka terseret, gelombang pantai saat itu sekitar tiga meter," katanya.

Ali mengatakan, setelah menyelamatkan tiga wisatawan yang sempat terseret gelombang, tim mengaku kesulitan menyelamatkan Aji karena terseret hingga ke tengah laut, karena kondisi gelombang laut di pantai selatan mencapai tiga meter.

"Kemudian kami minta bantuan tim surfing dan paramotor, paramotor kami minta untuk menurunkan pelampung ke arah korban, kemudian setelah gelombang reda, korban kami evakuasi dengan perahu jukung sekitar pukul 13.30 WIB," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement